Selasa, 26 Juni 2018

Radar VHF LAPAN

Radar VHF LAPAN  merupakan jenis radar MST (Mesosfer Stratosfer dan Troposfer) yang dibangun di daerah Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Letaknya di dekat lautan Hindia Selatan yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang karakter cuaca dan iklim dikawasan selatan Indonesia serta untuk mendukung penelitian beberapa fenomena lainya seperti ENSO dan QBO. System radar beroperasi di frekuensi 150 MHz dengan daya pancar puncak 1 KW ( masih dalam pengembangan, 2009). Radar ini merupakan versi mini dari radar TRAINERS, dalam rangka kerjasama proyek multi-nasional TRAINERS. Proyek ini atas kerjasama LAPAN Indonesia, DLR Jerman dan ISRO India. Dengan pengaturan arah pancar sinyal yang dipancarakan, radar VHF LAPAN dapat juga dipergunakan untuk penelitian Ionosfer Irregularity di lapisan E dan F ionosfer seperti fenomena ES dan ESF, serta penelitian VHF-TEP di daerah Equator.




                          Gambar Array Antena Yagi

Radar VHF terdiri dari array antena Yagi yang hubungkan secara bertingkat. Array digabungkan dengan power combiner (power divider) 4:1 port dan 2:1 port. Array antenna digunakan untuk meningkatkan Gain antena, sehingga bisa mengukur objek yang lebih jauh. Dengan daya pancar puncak sekitar 3 kW, diperkirakan bisa mengukur kecepatan angin sampai lapisan Troposper.








Rabu, 22 Juli 2009

Pengujian Antena Yagi


Untuk mendapatkan parameter antena yagi yang baik, dengan SWR (standing Wave Ratio) yg ideal mendekati 1, dengan R = 50 ohm, X = 0 ohm, juga untuk mendapatkan lebar-pita frekuensi yang lebar, misalnya BW= 40 MHz tidak mudah. Saya dan tim Radar membuat antena yagi sendiri, dengan bahan-bahan yang tersedia di pasar Bandung dengan f =150 Mhz. Pengukuran didalam ruangan, nilai SWR, R, X sudah bagus, kemudian dibandingkan dengan pengukuran dilapangan ternyata hasilnya sangat jauh. Dengan keterbatasan alat pengukuran, kami mencoba setting ulang, melakukan pengukuran SWR, R, X dan juga radiation pattern.



Gambar diatas Pengukuran antena Yagi di LAPAN Tanjung Sari
(Tim, Pak Taufiq, Pak Hendro, ..)

Antenna ini, kemudian digunakan sebagai disain awal untuk digunakan sebagai antena Radar VHF LAPAN.

Senin, 11 Mei 2009

VHF RADAR

Banyak negara sudah sangat maju di bidang Radar, penelitian ini dilakukan oleh banyak lembaga penelitian termasuk Universitas. Tahun 2006, saya mengikuti pelatihan  radar di NCU (National Centarl University) Taiwan, khusus mengenai radar atmospfer dan ionosfer. Sebagai pendatang baru di dunia radar, pelatihan ini sangat membantu saya untuk memahami dasar-dasar radar, dari perangkat dasar, pengolahan sinyal dan pengolahan data radar, meskipun awalnya tidak mudah.



Gambar 1. Lokasi Antena Radar NCU Taiwan



Gambar 2. Di Lokasi radar ekuator (EAR) Padang

LAPAN juga mempunyai RADAR atmosfer yang dibangung di Padang Sumatera Barat. Radar ini hasil kerjasama LAPAN dengan Universitas Kyoto Jepang. Digunakan untuk pengukuran kecepatan angin sampai sekitar 20 km. Juga bisa digunakan untuk pengukuran ketidakteraturan ionosfer.




Gbr 3. Radar VHF LAPAN Garut
(Tim : Aries Kurniawan, Pak Sjarifudin, Pak Mario Batubara, Adi Poerwono, ...)

Keinginan untuk memiliki sendiri dan membangun sendiri, dari awal sampai menghasilkan data, maka  projek penelitian radar VHF LAPAN dimulai dengan menjalin kerjasama dengan Tim Jerman (Prof JRG) dan (ISRO) India. Gambar 3 diatas merupakan pembangunan antena yagi.

Namun dengan berbagai alasan, projek ini berhenti (dihentikan). Impian untuk memiliki sendiri dan membangun sendiri, seolah menjadi pudar.  Namun, ini menjadi utang yang harus saya bayar.

I will develop a new radar and a satellite for earth research. This is my dream and promise

Jenis-Jenis Radar

Jenis radar bisa dibagi berdasarkan frekuensi kerjanya, ada juga berdasarkan target nya.
Disini saya coba berikan berdasarkan frekuensi kerjanya yang digunakan untuk penelitian atmosfer dan ionosfer.

Table 1. Jenis Radar berdasarkan frekuensi kerjannya (Source JRG`s Book)

Seperti radar MST yang bekerja di frekuensi VHF dengan panjang gelombang 6-7 meter, dengan daya pancar rata-rata 1-100 kW, ukuran antena 5-50 panjang gelombang, bisa dipergunakan untuk penelitian lapisan Mesophere-Stratosphere-Troposphere.


Radar VHF LAPAN

Radar VHF LAPAN merupakan jenis Radar MST (Mesosfer Stratosfer Troposfer) yang dibangun didaerah Pamengpeuk, Garut, Jawa Barat dan letaknya di tepi pantai Lautan Hindia untuk meningkatkan pemahaman tentang cuaca dan iklim dikawasan selatan Indonesia serta mendukung informasi beberapa fenomena lainya seperti ENSO dan QBO. Beroperasi pada frekuensi 150 MHz dengan daya puncak 1 KW (masih dalam pengembangan). Radar ini merupakan versi mini dari Radar TRAINERS dalam rangka kerjasama proyek multi-nasional TRAINERS. Pendukung utama proyek ini adalah LAPAN, DLR Jerman dan ISRO India. Dengan pengaturan arah pancar sinyal yang ditransmisikan, radar VHF LAPAN juga dapat dipakai untuk penelitian irregularitas ionosfer pada lapisan E dan F seperti fenomena ES dan ESF, serta penelitian VHF-TEP di daerah Equator.


                                                   Gbr 1. Antena Radar VHF Lapan

Spesifikai pemancar dan penerima Tx/Rx :







Rabu, 06 Mei 2009

Basic Radar

Radar awalnya digunakan untuk mendeteksi jarak target, baik pesawat terbang, kapal laut. Kemudian teknologinya semakin maju, radar digunakan untuk mendeteksi kecepatan target, karakteristik target, arah target. Radar juga bisa digunakan untuk mempelajari karakter parameter atmosfir dan antariksa.


Dengan rumus sederhana jarak target bisa dihitung dengan persamaan.

                                                  r = ( c x t )/ 2
r = jarak target (m)
c = kecepatan gelombang radio (3 x 10^8 m/s)
t = perbedaan waktu sinyal mulai dipancarkan dengan diterima kembali (detik)


Selasa, 05 Mei 2009

RADAR (Radio Detection and Ranging)

Awalnya saya berpikir bahwa saya berada di tempat yang salah, sempat terpikir pindah kerjaan. Bukan karna suasana kerjanya yang tidak nyaman, tp karna basic science berbeda dengan pekerjaan sekarang. Waktu terus berjalan, ternyata pekerjaan itu sangat luar biasa, sangat menantang. Akhirnya saya jatuh cinta sama pekerjaan ku. Saat ini di Indonesia tidak banyak yang bergelut dengan  RADAR (Radio Detection and Ranging). Penggunaannya sangat strategis, bisa untuk pemantauan cuaca di atmosfir, anatariksa  dan penggunaan khusus.

Sekian dulu,
Salam